Direktur Khusus PT Bursa Resiko Indonesia (BEI) , Inarno Djayadi menyatakan yakin nilai transaksi harian saham bakal bertambah masa aplikasi percepatan penyelesaian transaksi dari tiga hari (t+3) berubah menjadi dua hari (t+2) di bursa saham.
Berkat, nilai transaksi harian saham naik berubah menjadi rata-rata Rp 10 triliun. Dan pada 2019, BEI membidik nilai transaksi harian capai Rp 9 triliun.
" Kita udah diketahui ya buat (obyek) itu, jadi mungkin kelak sewaktu kita mau mengedit bila seumpamanya kelak ada diatas senantiasa kita rubah kala revisi. Kita cukuplah yakin demikian kala kita T+2, kita bakal naik dari sisi banyaknya atau sisi frekuensinya, " kata ia di Gedung BEI.
Ia memberi tambahan, apabila dapat saja buat melakukan revisi obyek transaksi, bakal dilaksanakan lebih kurang September-Oktober. Tetapi, BEI mengedepankan bakal konsentrasi buat memajukan banyaknya produk investasi lebih dahulu pada 2019.
" Buat revisi kebanyakan September-Oktober. Namun kita mengusahakan buat menambah Sekolah Pasar Modal dahulu, ini pun trik kita buat mensosialisasikan, jadi terdapat banyak gagasan kita yg butuh pembiayaan. Terlebih penambahan-penambahan produk tahun ini semua ragam, " kata ia.
Ia memaparkan, pihaknya saat ini tetap akan memperhatikan lebih dahulu kemampuan kenaikan transaksi harian saham selama tahun ini.
" Kemampuan obyek nilai transaksi bila ketika perubahannya naik ke atas jauh ya tentulah kita bakal melakukan revisi jadi Rp 10, 5 atau Rp 11 triliun. Namun targetnya berapakah kita gak dapat ngomong, " katanya.
Mengambil data BEI per Kamis 7 Februari 2019, rata-rata transaksi harian saham capai Rp 10, 51 triliun. Volume perdagangan saham 13, 37 miliar saham. Keseluruhan frekwensi perdagangan saham harian 460. 708 kali. Kapitalisasi pasar saham tertulis Rp 7. 428 triliun.
Awal kalinya, PT Bursa Resiko Indonesia (BEI) membidik bisa menempatkan metode simplifikasi pembukaan rekening resiko buat menaikkan banyaknya investor di pasar modal pada kuartal II 2019. Dengan simplikasi itu, kedepannya pembukaan rekening resiko dicanangkan bisa dilaksanakan dalam kurun waktu cuma 1 hari saja.
Direktur Technologi Kabar serta Manajemen Kemungkinan BEI Fithri Hadi mengatakan, sejauh ini proses pembukaan buat rekening resiko bisa memakan banyak waktu yg sangatlah lama.
Bahkan juga dapat memakan waktu 2 minggu atau 14 hari. Maka itu, otoritas bursa senantiasa menggodok proses realisasi buat pembukaan rekening resiko biar bertambah ringan kedepannya.
Lihat juga : harga besi wiremesh
harga kitchen minimalis
" Simplifikasi kelak membuka rekening dapat gunakan internet, selfie dengan face recognition. Saat ini tetap piloting, OJK pengin lihat dahulu, " ujarnya di Gedung BEI, Kamis 24 Januari 2019.
Ia memaparkan, manajemen BEI saat ini tengah memperdalam proses simplifikasi resiko biar kedepannya dapat dibuka cuma lewat telpon seluler cerdas (smartphone) . Metode simplifikasi resiko selanjutnya bisa diadopsi oleh perusahaan-perusahaan resiko.
" OJK udah drafting. Kita sediakan ikut cloud systemnya. Jadi kelak kita dorong ikut banyak anggota bursa (AB) , " ujarnya.
Mengenai buat aplikasi simplifikasi pembukaan rekening resiko, lanjut ia, BEI membidik bisa merealisasikanya pada tahun ini di kuartal 2..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar